Menjiwai Penderitaan Umat Islam di Negeri Tertindas
Oleh: Hanif AbdullahPemimpin Redaksi Ansharullah.com
Ribuan jiwa kaum muslimin meregang nyawa
di seluruh penjuru dunia hingga membuat telinga kita menjadi kebal,
biasa tanpa ada getaran yang keluar dari lubuk hati. Sudah jenuhkah kita
dengan keadaan ini karena tidak punya solusi dalam membela mereka atau
sudah terlalu beratkah masalah diri kita sendiri yang berkutat di tempat
yang sama, tak beranjak dari masalah yang itu-itu saja.
Rohingya, Suriah, Kashmir , apakah kita
pernah mendengar suara orang Islam di sana, bagaimana keadaannya atau
sama sekali belum pernah kita dengar derita mereka bahkan posisi wilayah
itu saja tak pernah kita ingin mencari tahu. Bagaimana bisa seorang
muslim menjadi sejahat ini hanya karena masalah menghantam diri
bertubi-tubi dengan mudah menganggap remeh penderitaan kaum muslimin
nun jauh di sana.
...sebuah penderitaan tak akan pernah dijiwai dan dirasakan kecuali oleh orang yang merasakannya, menikmatinya lalu bangkit melawan penderitaan tersebut...
Apakah tidak ada getaran dalam hati yang
paling dalam, kemarahan yang memuncak dan bunyi gigi yang menahan
kejengahan ketika membuka berita di Koran-koran yang sering kita baca
hanya rubrik yang mengulas tentang olah raga, website berita yang lebih
sering diikuti hanya gosip selebritanya. Bahwa di sana, di ribuan
wilayah kaum muslimin ada sebuah tragedi kemanusiaan. Wanitanya
diperkosa, anak-anaknya dibunuh dan kaum lelakinya mati di lorong-lorong
kota. Kenapa kita tidak pernah mencoba membacanya, sekedar membaca.
Kenapa tidak pernah.
...sebelum merasakan penderitaan tersebut dirasakan. Rasakan dulu bagaimana kaum muslimin yang menderita itu dalam batin terdalam...
Tapi saya yakin bahwa kita semua akan
bangkit bersama lalu memikirkan ini bersama-sama, berjam-jam bila
tragedi itu menimpa kehidupan kita. Jika ibu dan saudari kita diperkosa
di depan mata kita, ayah kita digorok lehernya persis di hadapan kita
dan diri kita diseret-seret dalam lorong gelap hanya karena diri kita
semua memeluk agama Islam. Suatu hari kita akan membuktikannya.

Karena
sebuah penderitaan tak akan pernah dijiwai dan dirasakan kecuali oleh
orang yang merasakannya, menikmatinya lalu bangkit melawan penderitaan
tersebut. Pilihannya adalah sebelum merasakan penderitaan tersebut
dirasakan. Rasakan dulu bagaimana kaum muslimin yang menderita itu dalam
batin terdalam. Jika itu menimpa kita, sanggupkah bertahan?
[voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar